Halaman

Tampilkan postingan dengan label sedekah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sedekah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 September 2012

Rezeki? Sudah Ada Yang Mengatur

Sumber :  http://gifts4women.org/
Judul postingan ini adalah ungkapan yang sering kita dengar di kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan nuansa krisis ekonomi, krisis global, krisis energi dan krisis-krisis lainnya hingga krisis kepercayaan, masalah rezeki menjadi barang yang sensitif untuk diperbincangkan. Namun, di sisi lain, rezeki menjadi topik yang laris manis dibahas oleh motivator-motivator ternama di negeri ini, dari how hingga why. Mungkin ini sudah menjadi rezeki mereka juga kali ya? Baiklah, kembali ke topik, penulis tidak akan membahas rezeki mereka, toh sudah ada Yang mengatur. Nah lagi-lagi kalimat ini muncul kan? Baiklah, tak apa, memang ini yang sedang penulis ulas kali ini dengan sedikit bumbu pengetahuan dan pengalaman yang secuil, semoga melengkapi postingan ini menjadi postingan yang bermanfaat. Aamiin.

Turun dari Sang pencipta, Allah SWT, di-deliver oleh Malaikat Mikail menuju ke client (manusia), itulah rezeki yang penulis maksud di sini agar ke depannya, dalam membaca postingan ini, tidak salah persepsi. Dari pandangan demikian, jelas sudah bahwa rezeki itu "turun" dari Sang Pencipta, bukan kebetulan semata atau murni dari kerja keras manusia. Pernyataan ini tidak serta merta membenarkan jabariyah yang kelewatan, tetapi lebih mencenderungkan pemikirian kita agar lebih tauhid orientation. Percaya bahwa, ada Dzat Maha Kaya yang lebih berkehendak membagikan kekayaan-Nya dan mendistribusikannya sesuai dengan sifat Maha Cerdas-Nya.

Jumat, 29 Oktober 2010

Instant Reply

Sedekah agar bersyukur, sedekah untuk saling mengasihi, sedekah untuk saling menyayangi, dan sedekah agar semua kita di dunia ini dapat menciptakan kebahagiaan lahir, ketenangan batin dan "surga" di dunia ini.....(Posting Sebelumnya)


Pengharapan Balasan
Saya tidak pernah memikirkan jikalau kita memberikan sesuatu yang dapat membantu orang-orang yang tidak mampu, kita akan mendapatkan balasan langsung di dunia ini. Esensi sedekah yang telah saya singgung pada posting sebelumnya, tidak sama sekali saya harap sebuah "materi pengganti" dari apa yang kita keluarkan untuk bersedekah. Lebih rinci, saya beranggapan sedekah adalah suatu bentuk dari kepedulian kepada sesama dimana posisi kita yang sedang "di atas" seharusnya dimanfaatkan untuk menjadi penolong sesama kita yang ada "di bawah".

Jumat, 08 Oktober 2010

Pandangan Saya Tentang Esensi Sedekah

Melanjutkan kisah saya yang hampir merasakan kebangkrutan, saya ingin bercerita dimana sebuah amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW akan dibalas secara kontan di dunia. Sering saya mendengar ceramah, khotbah dan tausyiah keagamaan mengenai amalan ini, yang tak lain dan tak bukan adalah sedekah atau shodaqoh. Saya merasakan betapa luar biasa amalan ini sehingga saya dapat selamat dari jurang kebangkrutan.

Saat itu, benar-benar hanya ada lembaran ribuan berserakan si meja belajar saya. Jumlahnya tak lebih dari 20 lembar dan setidaknya itu bisa menyelamatkan perut saya dua hari ke depan. Kebetulan bulan itu adalah bulan Ramadhan, sehingga saya merasa tidak perlu mengeluarkan rupiah untuk siang hari, apapun itu, cukup untuk sebelum shubuh dan setelah adzan maghrib.